Model dasar (teori manajemen tradisional) menekankan garis wewenang, kesatuan perintah (setiap bawahan hanya memiliki seorang atasan), rentang kendali yang sempit, dan penggunaan dukungan staf terhadap oranisasi lini. Model dasar ini bekerja dengan memuaskan dalam sebagian kasus, tetapi banyak organisasi mendapatkan struktur alternatif yang lebih efektif.
Tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian banyak dipakai : organisasi berdasarkan produk atau jasa, penggunaan hubungan lateral dalam sebuah organisasi fungsional, dan organisasi proyek.
- Organisasi Berdasarkan Produk atau Jasa Mandiri
Selain diorganisasikan berdasarkan fungsi seperti manufaktur atau pemasaran, organisasi dapat dibangun bermula berdasarkan produk (atau jasa). Setiap kelompok produk atau jasa akan memiliki fungsinya sendiri dalam manufaktur, pemasaran, perakunan, dan seterusnya. Contohnya dapat berupa sebuah organisasi bisnis dengan kelompok produk seperti perbekalan rumah tangga, alat-alat rumah tangga, dan bahan pelarut industri. Sebuah organisasi jasa atau pemerintahan harus memiliki pengelompokan jasa. Sebagai contoh, sebuah perusahaan perangkat lunak komputer dapat diorganisasi berdasarkan perangkat lunak atau pesanan, perangkat lunak paket/standard an penjualan jasa komputer.
Organisasi berdasrakan produk atau jasa menghasilkan sebuah organisasi yang lebih diarahkan pada keluaran/output dibandingkan pengolahannya. Organisasi berusaha berlangsung dibawah kesatuan perintah dalam semua keputusan yang mempengaruhi keluaran kelompok.
- Hubungan Lateral (Tingkar; ke sisi)
Sebuah organisasi fungsional dapat digabungkan sebagian dengan organisasi produk atau jasa melalui penggunaan hubungan lateral. Hubungan lateral adalah cara mengkoordinasikan kegiatan berbagai departemen atau fungsi dalam beroperasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Beberapa metode hubungan lateral adalah :
1. Kontak langsung antar manajer. Para manajer memprakarsai hubungan dengan manajer lain untuk menyelesaikan konflik.
2. Peranan Gabungan. Tanggungjawab mengkoordinasikan arus lateral sebuah produk atau jasa yang ditugaskan pada seorang individu.
3. Gugus tugas. Sebuah kelompok formal dengan wakil dari masing-masing departemen atau fungsi dibentuk untuk menyelesaikan konflik.
4. Regu. Regu dibentuk sehubungan dengan persoalan yang sering timbul.
5. Memadukan Petugas. Contoh adalah manajer produk, manajer proyek, dan manajer merk. Meraka tidak menyediakan pekerjaan sesungguhnya, tetapi bertanggugjawab atas terpadunya sub-subunit terpisah.
6. Organisasi matriks. Oraganisasi matriks melukiskan sebuah penggunaan penting dalam memadukan hubungan lateral.
- Organisasi Proyek
Dalam organisasi proyek, sumber-sumber daya adalah proyek-proyek yang ditugaskan dengan dikepalai oleh seorang direktur proyek. Perusahan antariksa telah menggunakan metoe ini untuk proyek –proyek riset dan pengembangan. Departemen sistem informasi sering menggunakan organisasi proyek untuk manajemen pekerjaan para analis sistem dan pemrogram. Orang dapat memandang suatu organisasi proyek sebagai sebuah bentu dinamis dari organisasi berdasarkan produk atau jasa. Para manajer proyek memiliki wewenang cukup basar atas proyek tersebut dan pada dasarnya “membeli” sumber-sumber daya dari dalam dan luar organisasi.
0 comments:
Post a Comment